loading...

Falsafah hidup orang jawa part II

Falsafah hidup orang jawa- Para leluhur orang jawa memberikan wejangan-wejangan, pelajaran-pelajaran dan nilai-nilai spiritual dan budaya yang berharga dalam hidup dengan perantaraan teladan dan kata kata bijak yang merupakan suatu isi atau inti atas apa yang telah mereka dapatkan dari berbagai pengalaman hidup mereka itu, kepada generasi berikutnya.

Tujuan dari diberikannya wejangan dan pitutur dari para sesepuh jawa tersebut tidak lain adalah agar keturunan mereka itu kiranya bisa terhindar dari setiap kekeliruan, keburukan dan kesengsaraan sebagaimana yang dulu mereka alami.
Falsafah hidup orang jawa

Harapan para leluhur orang Jawa dengan memberikan banyak pelajaran dan wejangan melalui pitutur jawa, kata kata mutiara, serta pepatah dan ajaran bijak kepada keturunan mereka itu hanyalah agar anak cucu mereka dapat menjalani hidup dengan nilai dan kualitas yang lebih baik dibanding kehidupan mereka.

Nasehat-Nasehat para Leluhur itu di tuturkan turun temurun dari generasi ke generasi, terutama lagi bagi orang-orang yang hingga kini meyakini aliran kejawen dalam bertata laku dan berkehidupan, yang biasa mereka dapatkan dalam bentuk wejangan wejangan bijak dari kitab leluhur maupun belajar dari kearifan kearifan budaya lokal lainnya.

Kalimat nasehat dan kata kata bijak Jawa yang sarat akan pelajaran pelajaran hidup tersebut  dalam kebudayaan Jawa tidaklah disebarkan melalui media lisan semata, namun juga melalui media Tertulis, namun sayang sekali tulisan-tulisan tersebut kini hanyalah tersisa sedikit saja, Sebagaimana yang kita lihat pada prasasti-prasasti dan serat-serat lontar yang mungkin sudah dalam keadaan yang kurang terawat.

Lihat juga : kumpulan kata bijak leluhur jawa kuno tentang kehidupan
Selain karena kitab kitab dan catatan jawa kuno tersebut telah banyak yang dimusnahkan juga oleh bangsa penjajah dan benda benda bersejarah nenek moyang orang jawa ini banyak yang mereka bawa ke negeri asal mereka sebagai salah satu strategi agar bangsa bangsa Nusantara kehilangan jati diri dan menjadi bangsa yang kekurangan rasa percaya diri karena seolah tidak memiliki prestasi dalam peradannya serta tidak tahu akan nilai nilai luhur  bangsa nenek moyangnya.

Karenanya, dengan mempelajari kembali nilai nilai filosofis dan pelajaran pelajaran hidup dari para leluhur kita dari generasi ke generasi maka warisan budaya jawa yang baik dan bijak dari para sesepuh jawa juga akan terus terjaga dan lestari.

Nilai nilai budaya yang baik tersebut sangatlah  bagus untuk dijadikan renungan, pedoman hidup yang bagus pula untuk dicontoh dan diteladani, khususnya bagi orang jawa sendiri.

Dengan kandungan maknanya yang sangat mendalam dan berharga itu seyogyanya warisan leluhur yang baik-baik dapat kita di genggam erat dan lestarikan dan lebih kita sempurnakan lagi agar lebih baik untuk dijadikan suatu falsafah hidup yang penting untuk diwariskan hingga kepada anak cucu kita sehingga tidak sampai diklaim oleh bangsa lain yang juga mencintai dan juga mengagumi kebudayaan bangsa kita.
Rame ing gawe,sepi ing pamrih, memayu hayuning bawono
 (giat bekerja,membantu dengan tanpa pamrih,memelihara alam semesta/ mengendalikan hawa nafsu)
 Manungso sadermo nglakoni kadyo wayang umpamane
(manusia sekedar menjalani apa adanya seumpama wayang)
ati suci marganing rahayu.
(hati yang suci menjadi jalan keselamatan jiwa dan raga)
ngelmu kang nyata,karya reseping ati.
(ilmu yang sejati,membuat tenteram di hati)
ngudi laku utomo kanti sentoso ing budi.
(menghayati perilaku mulia,dengan berbudi pekerti luhur)
jer basuki mawa bea.
(setiap usaha memerlukan biaya)
olo lan becik dumunung ono awak'e dhewe
(kejahatan dan kebaikan terletak dalam dhiri pribadi)
sing sopo lali marang kabecik'ane liyan iku koyo kewan.
(siapa yang lupa akan amal baik/pertolongan orang lain itu laksana binatang)
titikane aluhur,alusing solah tingkah bahasane lan legawaning ati,darbe sifat berbudi bawalaksana.
(ciri orang mulia yakni,perbuatan dan sikap batinnya halus,mempunyai sikap wibawa serta luhur budi pekertinya)
ngunduh wohing pakarti.
(orang dapat menerima akibat dari ulahnya sendiri/karma)
Lihat juga : kata-kata motivasi yang bikin kamu semangat kembali
ajining dhiri soko lathi lan budi
(berharganya dhiri pribadi seseorang,tergantung ucapan dan budhi pekertinya/akhlaknya)
sing sopo biso weruh sakdurunge winarah lan di akoni sepodho - podhoning tumitah iku kalebu utusaning pangeran.
(siapa yang dapat mengetahui apa yang akan terjadi dan di akui sesama manusia,maka dia termasuk utusan tuhan)
sing sopo durung wikan anane jaman kalanggengan iku,ojo nganti ngaku janmo linuwih.
(siapa yang belum paham akan jaman ke abadian jangan pernah mengaku sebagai orang linuwih/orang yang di anugerahi kelebihan)
tentrem iku sarananing urip ono ndonyo.
(ketenteraman adalah sarana menjalani kehidupandi dunia)
Lihat juga : kata-kat motivasi dan nasihat orang sunda
yitna yuwana,lena kena.
(eling waspada akan selamat,yang lengah dan lalai akan celaka)
becik ketitik,olo ketoro.
(yang baik maupun yang jahat pasti akan terungkap juga)
dalane waskita saka niteni.
(cara agar menjadi awas adalah dengan jalan cermat dan teliti)
Itulah beberapa falsafah hidup orang jawa. nantikan falsafah hidup orang jawa selanjutnya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Falsafah hidup orang jawa part II"

Posting Komentar